Sabtu, 03 November 2018
Selasa, 10 April 2018
Merawat gigi
Pentingnya menggosok gigi
Hampir
setiap orang pernah mengalami masalah dengan giginya. Menurut Anda, lebih baik mana: sakit gigi atau sakit hati? :3 Ada orang yang mengatakan bahwa merawat gigi sama saja dengan
merawat harta Anda
yang paling berharga. Bisa kita bayangkan bagaimana jadinya jika gigi bagian depan kita rusak, senyum tidak akan terlihat indah lagi
dan makan pun tidak akan terasa enak. Karena itu, perawatan gigi sangat penting untuk menghindari proses
kerusakan gigi, seperti gigi berlubang dan keropos.
A. Pentingnya
Gigi
1. Gigi merupakan salah satu organ
penting pencernaan. Gigi digunakan untuk mengunyah makanan sebelum masuk ke
saluran pencernaan. Jika gigi mengalami gangguan, akan terganggu pula proses
pencernaannya.
2. Gigi yang tidak terawat
sehingga terkena infeksi dapat menimbulkan penyakit yang lainnya, seperti: penyakit
jantung dan pembuluh darah, paru, gula, stroke, kanker.
3. Sisa makanan yang masih ada di
gigi menyebabkan aktivitas bakteri berlebihan sehingga mulut mengeluarkan bau
yang kurang sedap.
4. Gigi juga berfungsi sebagai keindahan. Gigi adalah komponen lain dalam kecantikan selain kulit tubuh, kulit wajah,
mata, bibir, dll. Oleh karena itu, setiap orang ingin punya senyum memikat
dengan gigi yang sehat.
5. 1. Gigi yang Sehat dan Senyum yang Menawan
2. Gigi
yang Mengalami Pengikisan
B. Pertumbuhan
Gigi Manusia
Selama
hidupnya, gigi manusia hanya tumbuh dua
kali. Pada awal pertumbuhan, tumbuh yang namanya gigi susu. Gigi ini tidak permanen,
akan tanggal dan berganti menjadi gigi permanen. Banyak orang bahkan berpikir bahwa gigi kita akan selalu
tumbuh kembali begitu kita mencabut gigi kita yang telah rusak. Namun tahukah
Anda? Bahwa dalam siklus hidup manusia, gigi kita hanya akan berganti 1 kali saja. Sedih memang, mengingat
mulut kita akan tetap ompong apabila kita terpaksa untuk mencabut gigi kita
yang rusak saat kita dewasa.
C. Sakit Gigi
Keberadaan
bakteri dalam mulut merupakan suatu hal yang normal. Bakteri dapat mengubah
semua makanan, terutama gula, menjadi
asam. Bakteri, asam, sisa makanan, dan ludah akan membentuk lapisan lengket
yang melekat pada permukaan gigi.
Lapisan lengket inilah yang disebut plak.
Plak
akan terbentuk 20 menit setelah makan. Zat asam dalam plak akan menyebabkan jaringan keras gigi larut dan terjadilah karies. Bakteri yang paling berperan dalam
menyebabkan karies adalah Streptococcus mutans. Karies ditandai
dengan adanya lubang pada jaringan keras
gigi, dapat berwarna coklat atau hitam.
Gigi
berlubang biasanya tidak terasa sakit
sampai lubang tersebut bertambah besar dan mengenai
persyarafan dari gigi tersebut. Pada
karies yang cukup dalam, biasanya keluhan yang sering dirasakan pasien adalah
rasa ngilu bila gigi terkena rangsang panas, dingin, atau manis. Bila
dibiarkan, karies akan bertambah besar dan dapat mencapai kamar pulpa, yaitu
rongga dalam gigi yang berisi jaringan syaraf dan pembuluh darah. Bila sudah
mencapai kamar pulpa, akan terjadi
proses peradangan yang menyebabkan rasa sakit yang berdenyut. Lama kelamaan,
infeksi bakteri dapat menyebabkan kematian jaringan dalam kamar pulpa dan
infeksi dapat menjalar ke jaringan tulang penyangga gigi, sehingga dapat
terjadi abses.
Pencegahan
1. Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride dua kali sehari, pada pagi
hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
2. Lakukan flossing sekali dalam
sehari untuk mengangkat plak dan sisa makanan yang tersangkut di antara celah
gigi-geligi.
3. Hindari makanan yang terlalu manis dan lengket, juga kurangi minum minuman
yang manis seperti soda.
4. Lakukan kunjungan rutin ke
dokter gigi tiap 6 bulan sekali.
5. Perhatikan diet pada ibu hamil
dan pastikan kelengkapan asupan nutrisi, karena pembentukan benih gigi dimulai
pada awal trimester kedua.
6. Penggunaan fluoride baik secara
lokal maupun sistemik.
Penatalaksanaan
Biasanya
perawatan yang diberikan adalah pembersihan jaringan gigi yang terkena karies
dan penambalan (restorasi). Bahan tambal yang digunakan dapat bermacam-macam, misalnya resin komposit
(penambalan dengan sinar dan bahannya sewarna gigi), glass ionomer cement,
kompomer, atau amalgam (sudah mulai jarang digunakan).
Pada lubang gigi yang besar
dibutuhkan restorasi yang lebih kuat, biasanya digunakan inlay atau onlay, bahkan mungkin mahkota tiruan. Pada karies yang sudah mengenai jaringan pulpa, perlu dilakukan perawatan saluran syaraf. Bila kerusakan sudah terlalu luas dan gigi tidak dapat
diperbaiki lagi, maka harus dilakukan pencabutan.
D. Sikat Gigi dalam Islam
لَو;ْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لأَمَرْتُهُمْ
بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ
“Seandainya tidak memberatkan
umatku, niscaya aku perintahkan mereka
untuk bersiwak setiap kali melakukan wudhu. ” (HR. Al-Bukhari no. 838, Muslim
no. 370 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
E. Cara Menggosok Gigi
Gambar 3. Cara Menggosok Gigi
1. Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45
derajat di daerah perbatasan antara gigi dengan gusi.
2. Gerakan sikat dengan lembut dan
memutar. Sikat bagian luar permukaan setiap gigi atas dan bawah
dengan posisi bulu sikat 45 derajat berlawanan dengan garis gusi agar sisa
makanan yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan.
3. Gunakan gerakan yang sama untuk
menyikat bagian dalam permukaan gigi.
4. Gosok semua bagian permukaan
gigi yang digunakan untuk mengunyah.
5. Gunakan hanya ujung bulu sikat
gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga bulu sikat tidak
membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan celah-celah gigi. Rubah posisi
sikat gigi sesering mungkin.
6. Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan
posisi tegak dan gerakkan perlahan ke atas dan bawah melewati garis gusi.
7. Sikat lidah untuk menyingkirkan
bakteri dan agar napas lebih segar.
F. Tips Merawat
Gigi
1.
Rajinlah makan buah dan sayur khususnya
yang memiliki tekstur kasar atau berserat. Hal ini penting
untuk membersihkan permukan gigi dan rongga mulut secara alami, baik dari
terbentuknya plak maupun mencegah terbentuknya noda-noda yang
menempel pada permukaan gigi.
2.
Gosoklah gigi secara teratur dua kali sehari selama kurang lebih 2 menit. Jangan lupa
untuk menggosok gigi malam sebelum
tidur.
3.
Perlukah mouthwash?
Mouthwash (obat kumur) berguna
untuk membersihkan bakteri yang ada di dalam mulut dan menjaga kesehatan gusi
dan rongga mulut secara keseluruhan. Akan tetapi, obat kumur yang beredar di
pasaran banyak mengandung alkohol yang justru membunuh flora baik di area mulut dan membuat
mulut terasa kering. Mouthwash dapat digantikan dengan
berkumur menggunakan air garam hangat.
Atau, kita dapat membuat sendiri mouthwash alami dengan cara:
*Membuat Mouthwash Alami*
§ Rebus air kurang lebih 350ml sampai mendidih.
§ Jika sudah mendidih, masukan
daun sirih, kapulaga, dan adas. Rebus sampai 5 menit.
§ Jika sudah 5 menit, masukan perasan jeruk nipis.
§ Matikan kompor, tunggu hingga dingin.
§ Saring airnya, dan masukkan ke dalam botol (ampasnya tidak usah dimasukkan ke botol, hanya airnya
saja).
*Penggunaan*
Minum airnya (jangan ditelan).
Kumur-kumur hingga satu menit. Gunakan mouthwash ini 3x
sehari. Gunakan mouthwash ini selama 1 minggu karena mouthwash ini
hanya bisa bertahan sampai 1 minggu saja. Untuk penyimpanannya bisa disimpan di
kulkas.
Sabtu, 07 April 2018
Sabtu, 31 Maret 2018
ukgs
USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS)
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Kesehatan gigi juga
merupakan salah satu komponen kesehatan secara menyeluruh dan tidak dapat
diabaikan terutama pada tingkatsekolah dasar (Depkes RI, 2004,cit. Pahrurrazi,
2009). Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992 menyebutkan bahwa
penyelenggaraan kesehatan sekolahdimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat bagi peserta didik gunamemungkinkan pertumbuhan dan perkembangan harmonis
dan optimal menjadisumber daya manusia yang lebih berkualitas. Masa anak usia
sekolah merupakan masa untuk meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya manusia
yang berkualitas, dan kesehatan merupakan faktor penting yang menentukan
kualitas sumber daya manusia (Depkes RI, 1996).
Penyakit gigi dan mulut sangat mempengaruhi
derajat kesehatan, proses tumbuh kembang, bahkan masa depan anak. Anak-anak
menjadi rawan kekurangan gizi karena rasa sakit pada gigi dan mulut menurunkan
selera makan mereka.Kemampuan belajar anak pun akan menurun sehingga akan
berpengaruh pada prestasi belajar (Zatnika, 2009). Tingginya angka karies
gigi dan rendahnya status kebersihan mulut merupakan permasalahan kesehatan
gigi dan mulut yang sering dijumpai pada kelompok usia anak. Karies gigi dapat
menimbulkan kesulitan makan pada anak karena karies gigi menyebabkan penurunan
fungsi gigi sebagai alat cerna. Seperti yang diungkapkan oleh Widyaningsih
(2000,cit. Junaidi dkk.,2007), kesulitan makan pada anak dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, yaitu: faktor nutrisi, penyakit dan psikologis. Faktor
penyakit yang mempengaruhi antaralain adanya kelainan pada gigi geligi dan
rongga mulut seperti karies gigi, stomatitisdan gingivitis
WHO (1995,cit.Departemen Kesehatan RI, 2008)
memiliki target pencapain gigi sehat yaitu, 90% anak umur 5 tahun bebas
karies serta tingkatkeparahan kerusakan gigi (indeks DMF-T) pada anak umur 12
tahun sebesar 1.Oleh karenanya program promotif dan preventif lebih ditekankan
dalam penanggulangan masalah kesehatan gigi. Indikator lain dinyatakan
oleh DepartemenKesehatan (2000) yaitu untuk target tahun 2010 indeks DMF-T anak
kelompok usia12 tahun ≤ 2, dan PTI (Performed Treatment Indeks) sebesar 20%.
Indikator ini menggambarkan motivasi anak untuk menumpatkan giginya dalam
upayamempertahankan gigi permanennya.
Hasil Riskesdas (2007) melaporkan bahwa
prevalensi karies gigi diIndonesia adalah sebesar 46,5 dengan penjabaran
prevalensi karies untuk kelompok usia 12 tahun sebesar 36,1% dengan DMF-T
0,91, kelompok usia 35-44 tahun prevalensi karies gigi mencapai 80,5
dengan DMF-T 4,46 sedangkan usia diatas 65tahun dengan prevalensi karies
sebesar 94,4% dan DMF-T 18,33. Data tersebut menunjukkan bahwa prevalensi
karies cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya umur yang berarti
adanya kecenderungan penurunan status kesehatangigi dengan meningkatnya umur.
Maka perlu dilakukan tindakan pencegahan dan perawatan sedini mungkin
(Sriyono,2009).
Masyarakat sekolah dasar merupakan salah satu
kelompok yang strategisuntuk diikutsertakan dalam upaya kesehatan gigi dan
mulut. Upaya kesehatan gigidan mulut pada anak sekolah dilaksanakan melalui
kegiatan pokok kesehatan gigidan mulut di puskesmas yang diselenggarakan secara
terpadu dengan kegiatanUsaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam bentuk program Usaha
Kesehatan GigiSekolah (Depkes RI,1997). Menurut Nugraheni (2008,cit.Darwita
dkk., 2011) program tersebut merupakan upaya menjaga kesehatan gigi dan
mulut pada anak sekolah dasar (SD) yang dititikberatkan pada upaya
penyuluhan dan gerakan sikatgigi massal, serta pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut pada setiap murid.
UKGS adalah suatu komponen Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) yangmerupakan suatu paket pelayanan asuhan sistematik dan
ditujukan bagi semua murid sekolah dasar dalam bentuk paket promotif,
promotif-preventif dan paket optimal. Upaya promotif dan promotif-preventif
paling efektif dilakukan pada anak sekolah dasar karena upaya peningkatan
kesehatan harus sedini mungkin dandilakukan secara terus menerus agar menjadi
kebiasaan. Di samping itu kelompok ini juga lebih mudah dibentuk mengingat
anak sekolah dasar selalu di bawah bimbingan dan pengawasan para guru
sehingga pada kelompok ini sangat potensialuntuk ditanamkan kebiasaan
berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2000). Kesehatan gigi dan mulut harus
dipelihara sejak dini terutama pada masa gigi bercampur yaituanak usia sekolah
dasar usia 6-12 tahun (Maulani dan Enterprise, 2005,cit.Hutabarat, 2009) sebab
anak usia Sekolah Dasar (SD) tergolong ke dalam kelompok rawan penyakit gigi
dan mulut.
Upaya pendekatan pelayanan kesehatan sebanyak
mungkin mengikut sertakan masyarakat dalam kegiatan penanggulangannya dan
masyarakat sekolah dasar merupakan suatu kelompok yang sangat strategis karena
usia sekolahmerupakan masa untuk meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya
manusia yang berkualitas, dan kesehatan merupakan faktor penting yang
menentukan kualitas sumber daya manusia.
Pengertian UKGS
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) merupakan
bagian integral dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut secara terencana pada para siswa terutama siswa
Sekolah Tingkat Dasar (STD) dalam suatu kurun waktu tertentu dan
diselenggarakan secara berkesinambungan melalui paket UKS yaitu paket
minimal, paket standar dan paketoptimal (Depkes RI, 1996). Menurut Depkes (1983
cit.Priyono, 1995) UKGS merupakan sarana utama dalam rangka meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut anak-anak sekolah. Melalui UKGS dapat ditanamkan sikap
yang baik terhadapkesehatan gigi dan mulut lewat kegiatan penyuluhan dan
pendidikan kesehatan yang dilakukan serta tindakan dan perawatan yang ada.
Kegiatan UKGS
o Kegiatan promotif, meliputi:
Upaya promotif dilakukan dengan pelatihan guru
dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi serta
pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulutyang dilakukan oleh guru sesuai
kurikulum Departemen Pendidikan danKebudayaan 1994 (Depkes RI, 1996).
o Kegiatan preventif
Upaya preventif meliputi sikat gigi masal
minimal untuk kelas I, II dan kelas IIIdengan memakai pasta gigi yang
mengandung fluor minimal 1 kali/ bulan dan penjaringan kesehatan gigi dan
mulut (Depkes RI, 1996)
Menurut WHO (1987,cit.Sriyono, 2007), tindakan
pencegahan karies gigi dapat dilakukan sebagai berikut:
1.
Tindakan masyarakat
Berupa fluoridasi air minum, fluoridasi air
minum sekolah, fluoridasi garamdapur, fluoridasi minuman susu, dan peningkatan
diet yang sehat
2.
Tindakan perseorangan
1.
Tindakan sendiri di
bawah supervisi
·
Kumur-kumur F
·
Tablet fluor
·
Menyikat gigi dengan
cairan F, jeli dan pasta profilaksis
2.
Tindakan
aplikasi topikal oleh profesional
·
Aplikasi topikal F
·
Profilaksis F pasta
·
Pit dan fisur silen
·
Profilaksis dan
pengambilan plak.
3.
Kombinasi antara
tindakan sendiri dibawah supervisi dan tindakan oleh profesional
4.
Tindakan pencegahan
sendiri
·
Pemakaian pasta F
·
Kontrol diet oleh
individu
·
Kumur-kumur F dan
penggunaan F tablet di rumah
o Kegiatan kuratif
Upaya kuratif yang dilaksanakan di UKGS adalah
pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit, pelayanan medik dasar
baik berdasarkan permintaanmaupun sesuai kebutuhan, dan rujukan bagi siswa yang
memerlukan perawatan(Depkes RI, 1996)
Tahap-tahap UKGS
Menurut Depkes RI (1996) terdapat tiga tahap
UKGS berdasarkankeadaan tenaga dan fasilitas kesehatan gigi di Puskesmas,
yaitu:
1.
UKGS Tahap I (paket
minimal UKS)
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa
yang belum terjangkautenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang meliputi:
a.
Pendidikan/penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru sesuaidengan Kurikulum Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan 1994 (BukuPendidikan Kesehatan).
b.
Pencegahan penyakit
gigi dan mulut bagi siswa SD/MI yaitu sikat gigimasal minimal untuk kelas I, II
dan kelas III dengan memakai pasta gigiyang mengandung fluor minimal 1
kali/bulan.
c.
Untuk siswa SLTP/SLTA
disesuaikan dengan program UKS daerah masing-masing.
2.
UKGS tahap II ( paket
standar UKS)
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa
yang sudah terjangkau tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang terbatas. Paket
standar UKS yaitu UKGS tahap II meliputi seluruh paket minimal UKS atau
UKGS tahap Iditambah dengan:
a.
Pelatihan guru dan
petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi (terintegrasi)
b.
Penjaringan kesehatan
gigi dan mulut untuk kelas I diikuti dengan pencabutan gigi sulung yang
sudah waktunya tanggal
c.
Pengobatan darurat
untuk menghilangkan rasa sakit
d.
Pelayanan medik gigi
dasar atas permintaan pada kelas I sampai dengankelas VI (care on demand )
e.
Rujukan bagi yang
memerlukan
3.
UKGS tahap III (paket
optimal UKS)
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa
yang sudah terjangkautenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang sudah memadai.
UKGS tahap IIImemakai sistem inkremental dengan pemeriksaan ulang setiap 2
tahun untuk gigi tetap. Paket optimal UKS yaitu UKGS Tahap III meliputi
seluruh paketstandar UKS atau UKGS Tahap II ditambah dengan pelayanan medik
gigi dasar pada kelas terpilih sesuai kebutuhan (treatment
need ).
Sasaran UKGS
Menurut Departemen Kesehatan RI (1996) sasaran
progam UKGS adalah semua murid usia sekolah yang dalam lingkup wilayah kerja
puskesmas yaitu :
1.
100% SD melaksanakan
pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut sesuaikurikulum Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
2.
Minimal 80% SD/MI
melaksanakan sikat gigi massal.
3.
Minimal 50% SD/MI
mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan(care on demand ).
4.
Minimal 30% SD/MI
mendapatkan pelayanan medik gigi atas dasar kebutuhan perawatan (treatment
need ).
Dalam Departemen Kesehatan RI tahun 2000 juga
dijelaskan bahwa :
1.
Frekuensi pembinaan
UKGS ke SD minimal 2 kali per tahun
2.
Minimal 75% murid SD
mendapatkan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
3.
Minimal 80% murid SD
mendapatkan perawatan medik gigi dasar, dari seluruh murid SD yang telah
terjaring untuk mendapatkan perawatan lanjutan
Tujuan UKGS
Tujuan UKGS menurut Departemen Kesehatan RI
(1996) meliputi :
1.
Tujuan Umum :
Tujuan umum dari UKGS adalah tercapainya
kesehatan gigi dan mulut siswa yang optimal dengan mengacu pada Visi Indonesia
Sehat 2010, yaitu untuk target tahun 2010 indeks DMF-T anak kelompok usia 12
tahun ≤ 2, dan PTI (Performed Treatment Indeks) sebesar 20% (Depkes RI, 2000).
2.
Tujuan khusus :
a. Siswa mempunyai
pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.
b. Siswa mempunyai
sikap/kebiasaan memelihara diri terhadapkesehatan gigi dan mulut.
c. Siswa binaan UKS paket
standar dan paket optimal mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas
permintaan.
d. Siswa binaan UKS paket
optimal pada jenjang kelas terpilih mendapatkan pelayanan medik gigi dasar yang diperlukan.
Manfaat UKGS
Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan UKGS
adalah:
1.
Meningkatnya derajat
kesehatan gigi dan mulut siswa
2.
Meningkatnya
pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut siswa
3.
Meningkatnya
sikap/kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan mulut siswa
4.
Siswa mendapatkan
pelayanan medik gigi dasar atas permintaan (care ondemand)
Menurut Nasution (2010), UKGS dapat menjadikan
anak sekolah mampumenjaga dirinya sendiri dengan mencegah terjadinya penyakit
gigi dan mulut, serta mampu mengambil tindakan yang tepat untuk mencari
pengobatan apabila diperlukan. Hal ini dapat membantu tercapainya derajat
kesehatan gigi dan mulut yang harmonis dan optimal, dan dengan demikian anak
dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal.
Tenaga Pelaksana UKGS
Tenaga pelaksana UKGS terdiri dari : tenaga
pelaksana di sekolah meliputi guru olahraga dan dokter kecil yang telah dilatih
tentang kesehatan gigi dan mulut,serta tenaga pelaksana di puskesmas meliputi
dokter dan perawat gigi/ tenaga kesehatan lain yang telah dilatih (DepKes RI,
1996)
1.
Tenaga yang berasal dari
sekolah yaitu :
a. Kepala Sekolah / Guru SD
a. Kepala Sekolah / Guru SD
Peran guru SD dalam kegiatan UKGS antara lain
:
1.
Membantu tenaga
kesehatan gigi dalam pengumpulan data (screening) yaitu pemeriksaan seluruh
murid secara berkala.
2.
Pendidikan kesehatan
gigi pada murid seperti penyuluhan tentangkesehatan gigi dan mulut pada waktu
pelajaran Orkes.
3.
Pembinaan dokter
kecil.
4.
Latihan gosok gigi.
5.
Merujuk murid ke
puskesmas untuk dilakukan perawatan bilamenemukan murid dengan keluhan penyakit
gigi.
6.
Membina kerjasama
dengan petugas kesehatan dalam kesehatanlingkungan dan makanan yang dijual di
lingkungan sekolah.
7.
Membantu guru dalam
sikat gigi bersama
b. Dokter kecil
Peran Dokter kecil dalam kegiatan UKGS antara
lain :
1.
Membantu guru dalam
memberi dorongan agar murid berani untuk diperiksa giginya.
2.
Membantu guru dalam
memberikan penyuluhan kesehatan gigi.
3.
Memberi petunjuk
kepada murid mengenai tempat berobat gigi (klinik gigi).
2.
Tenaga dari Puskesmas
yaitu
a.
Kepala Puskesmas
Peran kepala puskesmas dalam kegiatan UKGS
antara lain :
1.
Sebagai koordinator
pelaksanaan UKGS.
2.
Sebagai pembimbing dan
motivator.
3.
Bersama dokter gigi
melakukan perencanaan kesehatan gigi dan mulut.
b.
Dokter gigi
Peran dokter gigi dalam kegiatan UKGS antara lain
:
1.
Sebagai penanggung
jawab pelaksanaan operasional UKGS.
2.
Bersama kepala
puskesmas dan perawat gigi menyusun rencana kegiatan, memonitoring program, dan
evaluasi.
3.
Membina integrasi
dengan unit terkait di tingkat Kecamatan, Dati IIdan Dati I
4.
Memberi bimbingan dan
pengarahan kepada tenaga perawat gigi,UKS, guru SD, dan dokter kecil.
5.
Dapat bertindak
sebagai pelaksana UKGS jika tidak ada perawatgigi.
c.
Perawat gigi
Peran perawat gigi dalam kegiatan UKGS antara
lain :
1.
Bersama dokter gigi
menyusun rencana UKGS dan pemantauan SD.
2.
Membina kerjasama
dengan tenaga UKS dan Depdikbud.
3.
Melakukan persiapan
atau lokakarya mini untuk menyampaikanrencana kepada pelaksana terkait.
4.
Pengumpulan data yang
diperlukan dalam UKGS berupa data sosiodemografis dan data epidemiologis.
5.
Melakukan kegiatan
analisis teknis dan edukatif, seperti:a)Pengarahan kepada tenaga UKS, Guru SD,
dokter kecil,dan orang tua murid. b)Pembersihan karang gigi.c)Pelayanan
medik gigi (menerima rujukan dari guru dan petugas kesehatan lainnya).
6.
Monitoring pelaksanaan
UKGS.
7.
Melaksanakan
pencatatan dan pelaporan.
8.
Evaluasi program.
d.
Petugas UKS
Peran Petugas UKS dalam kegiatan UKGS antara lain :
- Terlibat secara penuh dalam
penentuan SD, pembinaan guru dandokter kecil, monitoring program, dan
hubungan dengan Depdikbud.
- Pemeriksaan murid (screening).
- Melaksanakan rujukan.
- Menunjang tugas perawat gigi
dalam penyuluhan dan pendidikankesehatan gigi
Pengertian fissure sealant dan
fungsinya sebagai upaya dan cara mencegah gigi anak berlubang dengan penambalan
sealant di permukaan pit gigi,
Pengertian fissure sealant sendiri adalah salah satu cara
pencegahan gigi berlubang dengan memberikan lapisan sealant pada pit dan
fissure (parit di permukaan kunyah gigi) sehingga tidak menjadi tempat
melekatnya makanan dan bakteri sisa makanan.
proses gigi berlubang dan pencegahan dengan fissure sealant
Dari bahasanya sendiri ada lapisan selant, sealant yang
digunakan adalah berasal dari bahan glass ionomer yang banyak mengandung fluor
yang dapat menguatkan gigi danmencegah terjadinya gigi berlubang. Cara ini
memang sebaiknya dilakukan pada gigi permanen, sekitar anak kelas 1, walaupun
tidak menutup kemungkinan dilakukan pada gigi anak yang masih kecil (gigi
susu)
Nah bagi anda yang gigi anaknya
masih bagus namun ada tanda hitam bergaris di permukaan kunyah gigi, bisa jadi
anda bisa konsulkan ke dokter gigi anda untuk dilakukan aplikasi fissure
sealant. Aplikasi fissure sealant lebih sering dilakukan pada permukaan gigi
belakang. Tepatnya di daerah kunyah. Cara ini memang sangat manjur mencegah
perkembangan karies gigi lebih dalam dan lebih cepat. Nah kenapa tidak anda
mulai dari sekarang mencegah gigi berlubang.
Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM)
kegiatan UKGM yaitu di setiap posyandu,
dengan memberikan penyuluhan kesehatan tentang kesehatan gigi agar para orang
tua bisa mengajarkan kesehatan giginya kepada anaknya, karena kesetan gigi yang
paling rentan terjadi pada anak-anak.
adalah kegiatan pelayanan
kesehatan gigi yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan bimbingan Puskesmas
sehingga masyarakat mau dan mampu melakukan tindakan yang tepat dalam masalah
kesehatn gigi dan mulut. Tujuan dari UKGM yaitu untuk meningkatkan derajat
kesehatan gigi dan mulut masyarakat selai itu tujuan khusus dari UKGM yaitu
1. Meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut,
2. Menurunkan angka
kesakitan masalah kesehatan gigi dan mulut.
https://drive.google.com/file/d/1YbBuU0aX5bjd_s-1wi9U5rW93xxT4KwC/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1YbBuU0aX5bjd_s-1wi9U5rW93xxT4KwC/view?usp=sharing
Langganan:
Postingan (Atom)