Sering pengetahuan dan pengalaman

Selasa, 07 Januari 2020

LIBURAN SEKOLAH 

                  4 Januari 2020----GREAT ASIA AFRIKA 
                                                           LEMBANG- BANDUNG


                                                         

Selasa, 10 April 2018

Merawat gigi

Pentingnya menggosok gigi
Hampir setiap orang  pernah  mengalami  masalah  dengan giginya. Menurut Anda, lebih baik  mana: sakit gigi atau  sakit hati? :3 Ada orang  yang  mengatakan bahwa merawat gigi sama saja dengan  merawat  harta  Anda  yang  paling berharga. Bisa kita bayangkan  bagaimana jadinya  jika gigi bagian depan kita rusak, senyum  tidak akan terlihat  indah  lagi dan  makan pun tidak akan  terasa enak. Karena  itu, perawatan  gigi sangat penting untuk menghindari proses kerusakan gigi, seperti gigi berlubang dan keropos.
A.        Pentingnya Gigi
1.      Gigi merupakan salah satu organ penting pencernaan. Gigi digunakan untuk mengunyah makanan sebelum masuk ke saluran pencernaan. Jika gigi mengalami gangguan, akan terganggu pula proses pencernaannya.
2.      Gigi yang tidak terawat sehingga terkena  infeksi dapat  menimbulkan  penyakit yang lainnya, seperti: penyakit jantung dan pembuluh darah, paru, gula, stroke, kanker.
3.      Sisa makanan yang masih ada di gigi menyebabkan aktivitas bakteri berlebihan sehingga mulut mengeluarkan bau yang kurang sedap.
4.      Gigi juga berfungsi sebagai  keindahan. Gigi adalah komponen  lain dalam  kecantikan selain kulit tubuh, kulit wajah, mata, bibir, dll. Oleh karena itu, setiap orang ingin punya senyum memikat dengan gigi yang sehat.
5.       1. Gigi yang Sehat dan Senyum yang Menawan
 2. Gigi yang Mengalami Pengikisan




B.       Pertumbuhan Gigi Manusia

Selama hidupnya, gigi manusia  hanya tumbuh dua kali. Pada awal pertumbuhan, tumbuh yang namanya gigi susu. Gigi ini tidak permanen, akan tanggal dan berganti menjadi gigi permanen. Banyak orang  bahkan berpikir bahwa gigi kita akan selalu tumbuh kembali begitu kita mencabut gigi kita yang telah rusak. Namun tahukah Anda? Bahwa dalam siklus hidup manusia, gigi kita hanya akan  berganti 1 kali saja. Sedih memang, mengingat mulut kita akan tetap ompong apabila kita terpaksa untuk mencabut gigi kita yang rusak saat kita dewasa.
C. Sakit Gigi
Keberadaan bakteri dalam mulut merupakan suatu hal yang normal. Bakteri dapat mengubah semua  makanan, terutama gula, menjadi asam. Bakteri, asam, sisa makanan, dan ludah akan membentuk lapisan lengket yang  melekat pada permukaan gigi. Lapisan lengket inilah yang disebut plak.
Plak akan  terbentuk  20 menit  setelah  makan. Zat asam dalam plak akan  menyebabkan jaringan  keras gigi larut dan terjadilah  karies. Bakteri yang paling berperan dalam menyebabkan karies adalah  Streptococcus mutans. Karies ditandai dengan  adanya lubang pada jaringan keras gigi, dapat berwarna coklat atau hitam.
Gigi berlubang  biasanya tidak terasa sakit sampai  lubang  tersebut bertambah besar dan mengenai persyarafan  dari gigi tersebut. Pada karies yang cukup dalam, biasanya keluhan yang sering dirasakan pasien adalah rasa ngilu bila gigi terkena rangsang panas, dingin, atau manis. Bila dibiarkan, karies akan bertambah besar dan dapat mencapai kamar pulpa, yaitu rongga dalam gigi yang berisi jaringan syaraf dan pembuluh darah. Bila sudah mencapai kamar pulpa, akan  terjadi proses peradangan yang menyebabkan rasa sakit yang berdenyut. Lama kelamaan, infeksi bakteri dapat menyebabkan kematian jaringan dalam kamar pulpa dan infeksi dapat menjalar ke jaringan tulang penyangga gigi, sehingga dapat terjadi abses.
 Pencegahan

1.      Sikat gigi dengan  pasta  gigi berfluoride dua kali sehari, pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
2.      Lakukan flossing sekali dalam sehari untuk mengangkat plak dan sisa makanan yang tersangkut di antara celah gigi-geligi.
3.      Hindari  makanan  yang  terlalu  manis dan lengket, juga kurangi minum minuman yang manis seperti soda.
4.      Lakukan kunjungan rutin ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali.
5.      Perhatikan diet pada ibu hamil dan pastikan kelengkapan asupan nutrisi, karena pembentukan benih gigi dimulai pada awal trimester kedua.
6.      Penggunaan fluoride baik secara lokal maupun sistemik.
Penatalaksanaan
Biasanya perawatan yang diberikan adalah pembersihan jaringan gigi yang terkena karies dan penambalan  (restorasi). Bahan  tambal yang digunakan  dapat bermacam-macam, misalnya resin komposit (penambalan dengan sinar dan bahannya sewarna gigi), glass ionomer cement, kompomer, atau amalgam (sudah mulai jarang digunakan).
Pada lubang gigi yang besar dibutuhkan restorasi yang lebih kuat, biasanya digunakan  inlay atau onlay, bahkan  mungkin  mahkota tiruan. Pada karies yang sudah  mengenai jaringan  pulpa, perlu dilakukan perawatan  saluran syaraf. Bila kerusakan  sudah terlalu luas dan gigi tidak dapat diperbaiki lagi, maka harus dilakukan pencabutan.
D. Sikat Gigi dalam Islam
لَو;ْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ
“Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan  mereka untuk bersiwak setiap kali melakukan wudhu. ” (HR. Al-Bukhari no. 838, Muslim no. 370 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
E. Cara Menggosok Gigi

Gambar 3. Cara Menggosok Gigi
1.       Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 derajat di daerah perbatasan antara gigi dengan gusi.
2.      Gerakan sikat dengan lembut dan  memutar. Sikat bagian  luar permukaan setiap gigi atas dan bawah dengan posisi bulu sikat 45 derajat berlawanan dengan garis gusi agar sisa makanan yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan.
3.      Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam permukaan gigi.
4.      Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah.
5.      Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan celah-celah gigi. Rubah posisi sikat gigi sesering mungkin.
6.      Untuk membersihkan  gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi tegak dan gerakkan perlahan ke atas dan bawah melewati garis gusi.
7.      Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteri dan agar napas lebih segar.
 F. Tips Merawat Gigi
1.      Rajinlah  makan  buah dan  sayur  khususnya  yang  memiliki  tekstur kasar atau berserat. Hal ini penting untuk membersihkan permukan gigi dan rongga mulut secara alami, baik dari terbentuknya plak maupun mencegah terbentuknya noda-noda yang menempel pada permukaan gigi.
2.      Gosoklah gigi secara teratur dua kali sehari  selama kurang lebih 2 menit.  Jangan lupa  untuk menggosok gigi malam sebelum tidur.
3.      Perlukah mouthwash?
Mouthwash  (obat kumur) berguna untuk membersihkan bakteri yang ada di dalam mulut dan menjaga kesehatan gusi dan rongga mulut secara keseluruhan. Akan tetapi, obat kumur yang beredar di pasaran  banyak mengandung  alkohol yang  justru  membunuh flora baik di area mulut dan membuat mulut terasa kering. Mouthwash  dapat digantikan dengan berkumur menggunakan  air garam hangat. Atau, kita dapat membuat sendiri  mouthwash  alami dengan cara:
*Membuat Mouthwash Alami*
§  Rebus air  kurang  lebih  350ml sampai  mendidih.
§  Jika sudah mendidih, masukan daun sirih, kapulaga, dan adas. Rebus sampai  5 menit.
§  Jika sudah 5 menit, masukan  perasan  jeruk  nipis.
§  Matikan kompor, tunggu  hingga dingin.
§  Saring airnya, dan masukkan  ke dalam botol (ampasnya  tidak usah dimasukkan ke botol, hanya airnya saja).
*Penggunaan*
Minum airnya (jangan ditelan). Kumur-kumur hingga satu menit. Gunakan mouthwash ini 3x sehari. Gunakan mouthwash ini selama 1 minggu karena mouthwash ini hanya bisa bertahan sampai 1 minggu saja. Untuk penyimpanannya bisa disimpan di kulkas.

 Untuk merawat gigi bayi  yang  baru  mulai tumbuh, Anda dapat menggunakan kain lembut atau washlap bersih yang  telah direndam sebentar di dalam air hangat, kemudian kain tersebut Anda lilitkan di jari telunjuk Anda. Lalu  mulailah mengelap bagian gigi bayi yang sudah mulai tumbuh  secara  lembut dan perlahan  karena  Anda  tidak  ingin  menyakiti  bayi Anda atau malah merusak giginya yang masih baru itu.

Sabtu, 31 Maret 2018

ukgs


USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH (UKGS)


Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Kesehatan gigi juga merupakan salah satu komponen kesehatan secara menyeluruh dan tidak dapat diabaikan terutama pada tingkatsekolah dasar (Depkes RI, 2004,cit. Pahrurrazi, 2009). Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992 menyebutkan bahwa penyelenggaraan kesehatan sekolahdimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi peserta didik gunamemungkinkan pertumbuhan dan perkembangan harmonis dan optimal menjadisumber daya manusia yang lebih berkualitas. Masa anak usia sekolah merupakan masa untuk meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas, dan kesehatan merupakan faktor penting yang menentukan kualitas sumber daya manusia (Depkes RI, 1996).
Penyakit gigi dan mulut sangat mempengaruhi derajat kesehatan, proses tumbuh kembang, bahkan masa depan anak. Anak-anak menjadi rawan kekurangan gizi karena rasa sakit pada gigi dan mulut menurunkan selera makan mereka.Kemampuan belajar anak pun akan menurun sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar (Zatnika, 2009). Tingginya angka karies gigi dan rendahnya status kebersihan mulut merupakan permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang sering dijumpai pada kelompok usia anak. Karies gigi dapat menimbulkan kesulitan makan pada anak karena karies gigi menyebabkan penurunan fungsi gigi sebagai alat cerna. Seperti yang diungkapkan oleh Widyaningsih (2000,cit. Junaidi dkk.,2007), kesulitan makan pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu: faktor nutrisi, penyakit dan psikologis. Faktor penyakit yang mempengaruhi antaralain adanya kelainan pada gigi geligi dan rongga mulut seperti karies gigi, stomatitisdan gingivitis
WHO (1995,cit.Departemen Kesehatan RI, 2008) memiliki target pencapain gigi sehat yaitu, 90% anak umur 5 tahun bebas karies serta tingkatkeparahan kerusakan gigi (indeks DMF-T) pada anak umur 12 tahun sebesar 1.Oleh karenanya program promotif dan preventif lebih ditekankan dalam penanggulangan masalah kesehatan gigi. Indikator lain dinyatakan oleh DepartemenKesehatan (2000) yaitu untuk target tahun 2010 indeks DMF-T anak kelompok usia12 tahun ≤ 2, dan PTI (Performed Treatment Indeks) sebesar 20%. Indikator ini menggambarkan motivasi anak untuk menumpatkan giginya dalam upayamempertahankan gigi permanennya.
Hasil Riskesdas (2007) melaporkan bahwa prevalensi karies gigi diIndonesia adalah sebesar 46,5 dengan penjabaran prevalensi karies untuk kelompok usia 12 tahun sebesar 36,1% dengan DMF-T 0,91, kelompok usia 35-44 tahun prevalensi karies gigi mencapai 80,5 dengan DMF-T 4,46 sedangkan usia diatas 65tahun dengan prevalensi karies sebesar 94,4% dan DMF-T 18,33. Data tersebut menunjukkan bahwa prevalensi karies cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya umur yang berarti adanya kecenderungan penurunan status kesehatangigi dengan meningkatnya umur. Maka perlu dilakukan tindakan pencegahan dan perawatan sedini mungkin (Sriyono,2009).
Masyarakat sekolah dasar merupakan salah satu kelompok yang strategisuntuk diikutsertakan dalam upaya kesehatan gigi dan mulut. Upaya kesehatan gigidan mulut pada anak sekolah dilaksanakan melalui kegiatan pokok kesehatan gigidan mulut di puskesmas yang diselenggarakan secara terpadu dengan kegiatanUsaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam bentuk program Usaha Kesehatan GigiSekolah (Depkes RI,1997). Menurut Nugraheni (2008,cit.Darwita dkk., 2011) program tersebut merupakan upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah dasar (SD) yang dititikberatkan pada upaya penyuluhan dan gerakan sikatgigi massal, serta pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada setiap murid.
UKGS adalah suatu komponen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yangmerupakan suatu paket pelayanan asuhan sistematik dan ditujukan bagi semua murid sekolah dasar dalam bentuk paket promotif, promotif-preventif dan paket optimal. Upaya promotif dan promotif-preventif paling efektif dilakukan pada anak sekolah dasar karena upaya peningkatan kesehatan harus sedini mungkin dandilakukan secara terus menerus agar menjadi kebiasaan. Di samping itu kelompok ini juga lebih mudah dibentuk mengingat anak sekolah dasar selalu di bawah bimbingan dan pengawasan para guru sehingga pada kelompok ini sangat potensialuntuk ditanamkan kebiasaan berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2000). Kesehatan gigi dan mulut harus dipelihara sejak dini terutama pada masa gigi bercampur yaituanak usia sekolah dasar usia 6-12 tahun (Maulani dan Enterprise, 2005,cit.Hutabarat, 2009) sebab anak usia Sekolah Dasar (SD) tergolong ke dalam kelompok rawan penyakit gigi dan mulut.
Upaya pendekatan pelayanan kesehatan sebanyak mungkin mengikut sertakan masyarakat dalam kegiatan penanggulangannya dan masyarakat sekolah dasar merupakan suatu kelompok yang sangat strategis karena usia sekolahmerupakan masa untuk meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas, dan kesehatan merupakan faktor penting yang menentukan kualitas sumber daya manusia.  
Pengertian UKGS
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) merupakan bagian integral dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana pada para siswa terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar (STD) dalam suatu kurun waktu tertentu dan diselenggarakan secara berkesinambungan melalui paket UKS yaitu paket minimal, paket standar dan paketoptimal (Depkes RI, 1996). Menurut Depkes (1983 cit.Priyono, 1995) UKGS merupakan sarana utama dalam rangka meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak-anak sekolah. Melalui UKGS dapat ditanamkan sikap yang baik terhadapkesehatan gigi dan mulut lewat kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatan yang dilakukan serta tindakan dan perawatan yang ada.
Kegiatan UKGS
o    Kegiatan promotif, meliputi:
Upaya promotif dilakukan dengan pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi serta pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulutyang dilakukan oleh guru sesuai kurikulum Departemen Pendidikan danKebudayaan 1994 (Depkes RI, 1996). 
o    Kegiatan preventif 
Upaya preventif meliputi sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan kelas IIIdengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1 kali/ bulan dan penjaringan kesehatan gigi dan mulut (Depkes RI, 1996)
Menurut WHO (1987,cit.Sriyono, 2007), tindakan pencegahan karies gigi dapat dilakukan sebagai berikut:
1.     Tindakan masyarakat
Berupa fluoridasi air minum, fluoridasi air minum sekolah, fluoridasi garamdapur, fluoridasi minuman susu, dan peningkatan diet yang sehat 
2.     Tindakan perseorangan
1.     Tindakan sendiri di bawah supervisi
·         Kumur-kumur F
·         Tablet fluor
·         Menyikat gigi dengan cairan F, jeli dan pasta profilaksis
2.      Tindakan aplikasi topikal oleh profesional
·         Aplikasi topikal F
·         Profilaksis F pasta
·         Pit dan fisur silen
·         Profilaksis dan pengambilan plak.
3.     Kombinasi antara tindakan sendiri dibawah supervisi dan tindakan oleh profesional
4.     Tindakan pencegahan sendiri
·         Pemakaian pasta F
·         Kontrol diet oleh individu
·         Kumur-kumur F dan penggunaan F tablet di rumah
o    Kegiatan kuratif 
Upaya kuratif yang dilaksanakan di UKGS adalah pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit, pelayanan medik dasar baik berdasarkan permintaanmaupun sesuai kebutuhan, dan rujukan bagi siswa yang memerlukan perawatan(Depkes RI, 1996)
Tahap-tahap UKGS
Menurut Depkes RI (1996) terdapat tiga tahap UKGS berdasarkankeadaan tenaga dan fasilitas kesehatan gigi di Puskesmas, yaitu:
1.     UKGS Tahap I (paket minimal UKS)
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang belum terjangkautenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang meliputi:
    a.     Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru sesuaidengan Kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1994 (BukuPendidikan Kesehatan). 
    b.     Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD/MI yaitu sikat gigimasal minimal untuk kelas I, II dan kelas III dengan memakai pasta gigiyang mengandung fluor minimal 1 kali/bulan.
    c.     Untuk siswa SLTP/SLTA disesuaikan dengan program UKS daerah masing-masing.
2.     UKGS tahap II ( paket standar UKS)
 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang sudah terjangkau tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang  terbatas. Paket standar UKS yaitu  UKGS tahap II meliputi seluruh paket minimal UKS atau UKGS tahap Iditambah  dengan:
        a.     Pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi (terintegrasi)
     b.     Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I diikuti dengan pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal
       c.     Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit
       d.     Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada kelas I sampai dengankelas VI (care on demand )
       e.     Rujukan bagi yang memerlukan
3.     UKGS tahap III (paket optimal UKS)
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang sudah terjangkautenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang sudah memadai. UKGS tahap IIImemakai sistem inkremental dengan pemeriksaan ulang setiap 2 tahun untuk gigi tetap. Paket optimal UKS yaitu UKGS Tahap III meliputi seluruh paketstandar UKS atau UKGS Tahap II ditambah dengan pelayanan medik gigi dasar  pada kelas terpilih sesuai kebutuhan (treatment need ).
Sasaran UKGS
Menurut Departemen Kesehatan RI (1996) sasaran progam UKGS adalah semua murid usia sekolah yang dalam lingkup wilayah kerja puskesmas yaitu :
1.     100% SD melaksanakan pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut sesuaikurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
2.     Minimal 80% SD/MI melaksanakan sikat gigi massal.
3.     Minimal 50% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan(care on demand ).
4.     Minimal 30% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi atas dasar kebutuhan perawatan (treatment need ).
Dalam Departemen Kesehatan RI tahun 2000 juga dijelaskan bahwa :
1.     Frekuensi pembinaan UKGS ke SD minimal 2 kali per tahun
2.     Minimal 75% murid SD mendapatkan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
3.     Minimal 80% murid SD mendapatkan perawatan medik gigi dasar, dari seluruh murid SD yang telah terjaring untuk mendapatkan perawatan lanjutan
Tujuan UKGS
Tujuan UKGS menurut Departemen Kesehatan RI (1996) meliputi :
1.     Tujuan Umum :
Tujuan umum dari UKGS adalah tercapainya kesehatan gigi dan mulut siswa yang optimal dengan mengacu pada Visi Indonesia Sehat 2010, yaitu untuk target tahun 2010 indeks DMF-T anak kelompok usia 12 tahun ≤ 2, dan PTI (Performed Treatment Indeks) sebesar 20% (Depkes RI, 2000).  
2.     Tujuan khusus :
        a.    Siswa mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.
        b.    Siswa mempunyai sikap/kebiasaan memelihara diri terhadapkesehatan gigi dan mulut.
        c.    Siswa binaan UKS paket standar dan paket optimal mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan.
       d.   Siswa binaan UKS paket optimal pada jenjang kelas terpilih mendapatkan pelayanan medik gigi dasar yang      diperlukan.
Manfaat UKGS
Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan UKGS adalah:
1.     Meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa
2.     Meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut siswa
3.     Meningkatnya sikap/kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan mulut siswa
4.     Siswa mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan (care ondemand)
Menurut Nasution (2010), UKGS dapat menjadikan anak sekolah mampumenjaga dirinya sendiri dengan mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut, serta mampu mengambil tindakan yang tepat untuk mencari pengobatan apabila diperlukan. Hal ini dapat membantu tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut yang harmonis dan optimal, dan dengan demikian anak dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal.
Tenaga Pelaksana UKGS
Tenaga pelaksana UKGS terdiri dari : tenaga pelaksana di sekolah meliputi guru olahraga dan dokter kecil yang telah dilatih tentang kesehatan gigi dan mulut,serta tenaga pelaksana di puskesmas meliputi dokter dan perawat gigi/ tenaga kesehatan lain yang telah dilatih (DepKes RI, 1996)
1.     Tenaga yang berasal dari sekolah yaitu :
               a.  Kepala Sekolah / Guru SD
Peran guru SD dalam kegiatan UKGS antara lain :
 1.     Membantu tenaga kesehatan gigi dalam pengumpulan data (screening) yaitu pemeriksaan seluruh murid secara berkala.
2.     Pendidikan kesehatan gigi pada murid seperti penyuluhan tentangkesehatan gigi dan mulut pada waktu pelajaran Orkes.
3.     Pembinaan dokter kecil.
4.     Latihan gosok gigi.
5.     Merujuk murid ke puskesmas untuk dilakukan perawatan bilamenemukan murid dengan keluhan penyakit gigi.
6.     Membina kerjasama dengan petugas kesehatan dalam kesehatanlingkungan dan makanan yang dijual di lingkungan sekolah.
7.     Membantu guru dalam sikat gigi bersama
 b.  Dokter kecil
Peran Dokter kecil dalam kegiatan UKGS antara lain :
1.     Membantu guru dalam memberi dorongan agar murid berani untuk diperiksa giginya.
2.     Membantu guru dalam memberikan penyuluhan kesehatan gigi.
3.     Memberi petunjuk kepada murid mengenai tempat berobat gigi (klinik gigi).
2.     Tenaga dari Puskesmas yaitu
        a.     Kepala Puskesmas
Peran kepala puskesmas dalam kegiatan UKGS antara lain :
1.     Sebagai koordinator pelaksanaan UKGS.
2.     Sebagai pembimbing dan motivator.
3.     Bersama dokter gigi melakukan perencanaan kesehatan gigi dan mulut. 
       b.     Dokter gigi
Peran dokter gigi dalam kegiatan UKGS antara lain :
1.     Sebagai penanggung jawab pelaksanaan operasional UKGS.
2.     Bersama kepala puskesmas dan perawat gigi menyusun rencana kegiatan, memonitoring program, dan evaluasi.
3.     Membina integrasi dengan unit terkait di tingkat Kecamatan, Dati IIdan Dati I
4.     Memberi bimbingan dan pengarahan kepada tenaga perawat gigi,UKS, guru SD, dan dokter kecil.
5.     Dapat bertindak sebagai pelaksana UKGS jika tidak ada perawatgigi.
     c.     Perawat gigi
Peran perawat gigi dalam kegiatan UKGS antara lain :
1.     Bersama dokter gigi menyusun rencana UKGS dan pemantauan SD.
2.     Membina kerjasama dengan tenaga UKS dan Depdikbud.
3.     Melakukan persiapan atau lokakarya mini untuk menyampaikanrencana kepada pelaksana terkait.
4.     Pengumpulan data yang diperlukan dalam UKGS berupa data sosiodemografis dan data epidemiologis.
5.     Melakukan kegiatan analisis teknis dan edukatif, seperti:a)Pengarahan kepada tenaga UKS, Guru SD, dokter kecil,dan orang tua murid. b)Pembersihan karang gigi.c)Pelayanan medik gigi (menerima rujukan dari guru dan petugas kesehatan lainnya).
6.     Monitoring pelaksanaan UKGS.
7.     Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.
8.     Evaluasi program.
     d.     Petugas UKS

Peran Petugas UKS dalam kegiatan UKGS antara lain :

  • Terlibat secara penuh dalam penentuan SD, pembinaan guru dandokter kecil, monitoring program, dan hubungan dengan Depdikbud.
  • Pemeriksaan murid (screening).
  • Melaksanakan rujukan.
  • Menunjang tugas perawat gigi dalam penyuluhan dan pendidikankesehatan gigi
  •  


Pengertian fissure sealant dan fungsinya sebagai upaya dan cara mencegah gigi anak berlubang dengan penambalan sealant di permukaan pit gigi,

Pengertian fissure sealant sendiri adalah salah satu cara pencegahan gigi berlubang dengan memberikan lapisan sealant pada pit dan fissure (parit di permukaan kunyah gigi) sehingga tidak menjadi tempat melekatnya makanan dan bakteri sisa makanan.

proses gigi berlubang dan pencegahan dengan fissure sealant
Dari bahasanya sendiri ada lapisan selant, sealant yang digunakan adalah berasal dari bahan glass ionomer yang banyak mengandung fluor yang dapat menguatkan gigi danmencegah terjadinya gigi berlubang. Cara ini memang sebaiknya dilakukan pada gigi permanen, sekitar anak kelas 1, walaupun tidak menutup kemungkinan dilakukan pada gigi anak yang masih kecil (gigi susu)
Nah bagi anda yang gigi anaknya masih bagus namun ada tanda hitam bergaris di permukaan kunyah gigi, bisa jadi anda bisa konsulkan ke dokter gigi anda untuk dilakukan aplikasi fissure sealant. Aplikasi fissure sealant lebih sering dilakukan pada permukaan gigi belakang. Tepatnya di daerah kunyah. Cara ini memang sangat manjur mencegah perkembangan karies gigi lebih dalam dan lebih cepat. Nah kenapa tidak anda mulai dari sekarang mencegah gigi berlubang.








Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM)

 kegiatan UKGM  yaitu di setiap posyandu, dengan memberikan penyuluhan kesehatan tentang kesehatan gigi agar para orang tua bisa mengajarkan kesehatan giginya kepada anaknya, karena kesetan gigi yang paling rentan terjadi pada anak-anak.


adalah kegiatan pelayanan kesehatan gigi yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan bimbingan Puskesmas sehingga masyarakat mau dan mampu melakukan tindakan yang tepat dalam masalah kesehatn gigi dan mulut. Tujuan dari UKGM yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat selai itu tujuan khusus dari UKGM yaitu
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut, 
2. Menurunkan angka kesakitan masalah kesehatan gigi dan mulut.


https://drive.google.com/file/d/1YbBuU0aX5bjd_s-1wi9U5rW93xxT4KwC/view?usp=sharing